JATENG/PEKALONGAN – Liputan1.com – Koperasi Konsumen Umat Rejaning Karyo (UReKa) menyelenggarakan seminar nasional “Sinergi dan Kolaborasi Program Untuk Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Pesantren” di hotel Pesonna Pekalongan pada Kamis (27/5/2021).
Seminar diisi sambutan dari Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki secara virtual. Dan Sambutan utama sekaligus membuka seminar nasional inklusi keuangan melalui Ureka Mart yakni Menko Perekonomian RI selaku ketua harian dewan nasional keuangan inklusif DR.Ir. Airlangga Hartarto MMT.,MBA secara virtual. Adapun bertindak sebagai moderator, DR Erdiriyo Asdep KIKS Kemenko Perekonomian.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi SH M.Si selaku Ketua Umum Koperasi Umat Rejaning Karyo dalam sambutannya mengatakan seminar nasional yang diselenggarakan adalah dalam rangka memberdayakan ekonomi umat sebagai salah satu tugas bersama.
“Karena kalau umat kuat, Insya Alloh negara akan semakin kuat. Kalau umat perekonomiannya semakin baik maka indikator bahwa negara kita juga akan baik,” tutur Bupati Asip mengawali sambutannya.
Bupati menjabarkan komunitas pesantren, para kiai mengemban 2 (dua) misi khusus, yaitu mas’uliyah diniyah dan mas’uliyah wathaniyah. ‘Dalam konteks pengembangan misi mas’uliyah diniyah, saya kira tidak perlu kita ragukan lagi. Dedikasi, pengabdian pesantren untuk memberdayakan umat dalam rangka mengembangkan konsep beragamanya, saya kira sudah selesai. Tetapi bagaimana untuk menjawab tantangan zaman terutama kedudukan ponpes,para kiai dalam konteks mas’uliyah wathaniyah. Kompleksitas persoalan yang dihadapi bangsa menjadi tanggungjawab kita semua dari komunitas pesantren,”terang Bupat.
Oleh karena itu, lanjut Bupati, Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh al Mu’tabarah an Nahdliyyah (Jatman) melalui prakarsa maulana Habib Lutfi hadir mendirikan koperasi Umat Rejaning Karyo. Dikandung maksud agar fungsi pemberdayaan umat bisa berjalan lebih efektif, sistematik, lebih menukik dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang selama ini dirasakan bersama.
“Momen ini sangat tepat karena untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat di tengah-tengah pandemi covid 19. Kita sudah mempunyai hari kebangkitan nasional, maka seluruh keluarga besar Jatman berharap agar ada hari kebangkitan ekonomi umat,” tandasnya.
Pada kesempatan itu diluncurkan juga Rejaning Karyo Mart Digital. Bupati menilai hal tersebut merupakan sebuah terobosan baru agar tata kelola keuangan pesantren tertata sedemikian rupa, disesuaikan dengan program pemerintah sehingga dunia pesantren dalam konteks memperkuat misi pengayaan kebangsaan termasuk di dalamnya adalah pemberdayaan ekonomi biss terus menerus berjalan dan eksis sesuai tantangan zaman.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutan yang disampaikan secara virtual mengemukakan ekosistem pesantren bisa jadi pilar penting ekonomi syariah dan juga menyeimbangkan ekonomi nasional.
“BUMN berkomitmen untuk bahu membahu menjadi energy yang menggerakkan literasi dan inklusi keuangan dan digital secara umum,” ucap Erick Thohir.
Menteri Erick juga mengatakan pihaknya menyambut baik acara seminar nasional yang melibatkan BUMN. Menurutnya ini kesempatan BUMN berpartisipasi dalam program percontohan dengan mentransformasi warung kelontong menjadi toko retail berbasis digital. Selanjutnya dukungan akan diberikan oleh Bank Mandiri, Pertamina, Pegadaian, Jamkrindo dan Telkom lewat pelatihan, fasilitas teknologi, akses pembiayaan dan kemitraan usaha.
Erick berharap hal tersebut akan berkelanjutan agar memberi manfaat bagi umat mulai dari mencipta lapangan pekerjaan, memperluas usaha, juga SDM yang naik kelas karena melek digital, keuangan dan pengelolaan managemen yang baik dan secara konsisten dan berkelanjutan.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang hadir secara virtual dalam sambutannya mengatakan dengan percepatan inklusi keuangan maka kesejahteraan masyarakat diharapkan akan meningkat. Disisi lain teknologi digital dapat mempercepat inklusi keuangan didukung konektifitas Bank.
“Kita mendorong para pelaku mikro ke depan bertransformasi dari sector informal ke formal,” ungkap Teten.
Berkaitan dengan digitalisasi, dikatakan Teten pihaknya nanti berkolaborasi dengan beberapa Kementrian terutama Kementerian BUMN.
“Mari kita tingkatkan inklusi keuangan terutama UMKM secara mikro yang ini literasi keuangan dengan bersinergi memberikan kabaikan regulasi pendampingan usaha serta literasi yang terarah untuk pemberdayaan UMKM,” ajaknya.
Sementara itu Menko Perekonomian RI selaku ketua harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) DR. Ir. Airlangga Hartarto MMT.,MBA selaku keynote speech secara virtual menjelaskan Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim berbesar di dunia memiliki posisi strategis. Dukungan yang dilakukan untuk pengembangan ekonomi syariah antara lain dengan pembangunan ekonomi dan industri berbasis halal, dan di masa pandemic ini sector halal terlihat menunjukkan kinerja lebih baik.
“Inklusi keuangan syariah akan terus didorong untuk meningkatkan literasi keuangan dan Indonesia sebagai Negara muslim menunjukkan bahwa inklusi keuangan syariah masih punya ruang dan peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Pelaku usaha mikro kecil dan masyarakat lintas kelompok yang antara lain para santri, pelajar, mahasiswa dan para pemuda, ini merupakan sasaran strategis untuk didorong masuk dalam keuangan inklusi. Kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” jelasnya.
Airlangga juga menilai potensi Ponpes sangat besar, yang mana ponpes funsinya tidak terbatas hanya pendidikan dan dakwah, namun juga pemberdayaan sentra ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Pada kesempatan itu dilakukan juga acara simbolis penandatanganan MoU dan peresmian percontohan Ureka Mart. Penyerahan simbolis awal 5 titik Ureka Mart oleh Dirut Bank Mandiri, penyerahan simbolis Ureka Mart oleh Dirut Pertamina. Penyerahan hardware 10 unit perangkat computer toko dan 1 unit computer dC Ureka Mart oleh Dirut Pegadaian. Selanjutnya penyerahan simbolis kartu santri oleh Dirut Telkom. (*) Agus.
Komentar