MALANG--
LIPUTAN01.COM--
Salah satu komunitas keilmuan telah menggelar launching PANRITA pada hari Jum’at, (30/10/20) di Kaveins Share and Laugh, Kota Malang. PANRITA merupakan wadah keilmuan yang didirikan dengan tujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai spiritual dan kultural. Selain itu, wadah ini juga menjadi “role model” dalam mengasah keterampilan melakukan riset dan publikasi.
Melalui wadah ini, diharapkan dapat melahirkan insan cendekiawan yang memaksimalkan segala potensinya untuk “kepakaran” yang berintegritas melalui kegiatan-kegiatan keilmuan lintas bidang yang dapat bermanfaat untuk umat, bangsa, dan negara. Pentingnya insan cendekiawan yang mengintegrasikan keilmuannya dengan spiritual dan kultural sebagai salah satu dasar didirikannya PANRITA. Adapun visi PANRITA, yaitu menjadi wadah intelektual yang berakhlak dan berbudaya menuju kepakaran akademik yang berintegritas.
Komunitas ini didirikan oleh pemuda-pemudi yang memiliki kesamaan tujuan dan persepsi terkait pentingnya semangat dan ruh PANRITA di era saat ini. Berdasarkan hasil musyawarah, Andi Hidayatullah diamanahkan sebagai ketua PANRITA, Muhammad Farhan sebagai sekretaris, dan Mardiatul Jannah sebagai bendahara. Ketua PANRITA, Andi Hidayatullah menyatakan bahwa kita harus melakukan kontribusi yang positif terhadap bidang keilmuan kita masing-masing agar dapat menjadi manusia yang bermanfaat. “Ilmu yang kita miliki adalah tanggung jawab kita di masa yang akan datang dan tentunya hal ini menjadi penting untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat kepada orang lain, sesuai hadis nabi, khairunnaas anfa’uhum linnaas”, ujar Andi Hidayatullah yang akrab disapa Andi.
Alim Wicaksana, salah seorang peserta yang hadir dalam launching PANRITA mengatakan bahwa komunitas ini sangat baik karena menyelaraskan antara spiritualitas dan kultural kebudayaan dengan ilmu itu sendiri, sehingga tidak kering. “Sangat keren ini tujuan komunitasnya, apalagi memperhatikan aspek spiritual dan kultural yang memang sangat dibutuhkan oleh seorang cendekiawan”, ungkap Alim yang juga santri Tahfiz Ribatul Quran wal Qiraat. Selain itu, Kepala PUIPT Disruptive Learning Innovation Universitas Negeri Malang, Dr. Eng. Muhammad Ashar, S.T., M.T. yang turut hadir dalam launching PANRITA mengatakan bahwa sosok panrita itu luar biasa, berkharisma, dan juga memiliki keilmuan yang dalam. “Dulu ketika saya di kampung, saya juga melihat langsung dan mengunjungi panrita itu yang menjadi sosok yang berkharisma dan memiliki keilmuan yang seimbang antara ilmu keduniaan dan juga ilmu agama”, ungkap lulusan Nara Institute of Science and Technology, Jepang ini.
Beberapa tokoh juga hadir dan memberikan paparan gagasannya dalam launching ini, yaitu Hasnan Bachtiar, SH.I., MIMWAdv., dosen Universitas Muhammadiyah Malang dan penerima penghargaan Australia Awards Scholarship, Alamsyah, S.Pd., M.Pd., direktur Media Umat Malang, dan Juswandi, S.Pd., penerima beasiswa Pertamina Foundation Scholarship dan tokoh muda penggerak lingkungan. Pada kegiatan launching PANRITA, dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai komunitas, instansi, organisasi, dan kampus, di antaranya 1000 Guru Cabang Malang, Sobat Bumi Malang, Komunitas Beasiswa Unggulan Malang, Persatuan Mahasiswa BK Malang, Santri Tahfiz Ribatul Quran wal Qiraat, Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Indonesia (IKAMI) Sulsel, Ikatan Keluarga Mahasiswa Sulawesi Barat (IKMSB), dan Keluarga Mahasiswa Bone (KMB) Andi Mappanyukki. Adapun mahasiswa dari lintas kampus, yaitu Universitas Diponegoro, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Negeri Malang.(*/)
Editor: Hariadi talli
Komentar