KOTA PEKALONGAN – Liputan01.Com – Membangun kesadaran masyarakat terkait kepatuhan pada protokol kesehatan (prokes) tetap penting dilakukan, sebagai satu diantara upaya mengajak masyarakat melawan pandemi Covid-19 yang memang belum usai. Pemerintah Kota Pekalongan tak henti-hentinya meminta masyarakat untuk kembali memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes),salah satunya dalam hal pemakaian masker guna menekan penularan Covid-19. Pasalnya, kasus Covid-19 di Kota Pekalongan mulai meningkat secara signifikan pasca lebaran. Bahkan,saat ini di beberapa daerah di Jawa Tengah telah ditemukan varian mutasi baru virus Covid-19 dari India.
Wakil Walikota Pekalongan,H Salahudin STP mengungkapkan bahwa, Pemerintah Kota Pekalongan bersama Tim gabungan Satgas Covid-19 Kota Pekalongan baik dari TNI,Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD, dan instansi terkait lainnya kembali menegakkan penerapan prokes di wilayah-wilayah yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan bersama untuk menekan penyebaran peningkatan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan.
“Kami meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan kita bersama sekaligus evaluasi mengenai strategi dan cara agar ke depan bisa lebih baik penekanan kasusnya. Kami harapkan masyarakat juga semakin sadar bahwa sekarang situasinya belum normal,pandemi ini belum usai. Kalau ingin anak-anak kita segera sekolah, tolong dibantu dengan menerapkan protokol kesehatan di berbagai kegiatan yang diikuti terutama yang melibatkan banyak orang,” terang Wawalkot Salahudin, usai memimpin apel peningkatan pendisiplinan dan pengawasan protokol kesehatan masyarakat di Kota Pekalongan, bertempat di Halaman Setda Kota Pekalongan,Kamis(17/6/2021).
Menurutnya, kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan banyak orang dan kerumunannya sudah membahayakan, diminta untuk dikurangi dan apabila sudah ditemukan yang terpapar Covid-19,maka kegiatan kemasyarakatan tersebut wajib ditiadakan. Adapun dalam pelaksanaan apel tersebut, Satgas Covid-19 yang dibagi dalam beberapa tim disebar di beberapa titik sasaran yang dianggap memerlukan atensi untuk berjaga mengawasi protokol kesehatan, salah satunya di Exit Tol Setono
“Kita berpegang pada kaidah yang digunakan para tokoh ulama dar’u al mafasid muqaddamun ‘ala jalbi al-mashalih, dimana mencegah kerusakan itu harus didahulukan dibanding mengambil manfaat. Ada kegiatan manfaat,tetapi begitu ada kerusakan yang harus dicegah, kerusakan tersebut harus kita cegah yang awal. Jadi,masyarakat sementara mengurangi resiko. Petugas kami minta berjaga di pintu-pintu masuk Kota Pekalongan yang memerlukan atensi khususnya banyak orang yang datang dari daerah-daerah zona merah. Jika mereka tidak dilengkapi hasil tes bebas Covid-19,kita minta untuk putar balik,” tegas Wawalkot Salahudin.
Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Pekalongan Kota Polda Jawa Tengah Ipda Budi Winarso sekaligus Perwira Pengendali (Padal) Pospam Exit Tol Setono, menjelaskan, sesuai dengan tugas pokok yang diperintahkan pada saat apel gabungan di Halaman Setda hari ini, Tim Gabungan Satgas Covid-19 dibagi dalam 4 shift untuk berjaga di beberapa titik pengawasan yakni Pos Polisi Grogolan Jalan Dr.Wahidin, Jalan Tondano, Area Wisata Religi Makam Sapuro, dan Pospam Exit Tol. Selain melakukan pengawasan protokol kesehatan, lanjut Budi, tim Satgas Covid-19 juga melakukan uji swab antigen secara acak bagi masyarakat dari luar Kota Pekalongan.
“Kami melaksanakan kegiatan di Exit Tol terkait pendisiplinan dan pengawasan protokol kesehatan dengan tim gabungan yang ada baik dari Satlantas,TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan BPBD melakukan penyekatan kendaraan dari luar Kota Pekalongan khususnya dari daerah-daerah kawasan zona merah seperti dari Grobogan, Jepara, Semarang, Brebes,dan Slawi. Uji swab juga kami lakukan secara acak, tadi ada 2 orang dari Grobogan dan Demak yang kami ambil sampel dan Alhamdulillah hasilnya negatif,”pungkasnya. (*) Hamzah.
Komentar